Berujung Bentrok, Unjuk Rasa HMI Psp Tanpa Rahar Pengurus Cabang Senin, 16/09/2019 | 19:10
Perwira Siregar, Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Psp Periode 2018-2019. (foto ist)
SUARAaktual.co | Padangsidimpuan -Aksi unjukrasa massa Aliansi Mahasiswa Pejuang Rakyat (Ampera) di depan kantor Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) berujung bentrok dengan puluhan massa Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kota Padangsidimpuan (Psp), pada Senin (16/9/2019).
Menanggapi hal tersebut Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Psp Periode 2018-2019, Perwira Siregar sangat menyesalkan sekaligus turut perihatin atas aksi unjuk rasa yang berujung tidak kondusip tersebut, apalagi sampai ada jatuh korban luka luka.
Diungkapkan Perwira, terkait unjuk rasa yang dilakukan oleh HMI Cabang Psp diakuinya tidak banyak pengurus yang mengetahui aksi tersebut, jadi aksi unjuk rasa yang diinisiasi oleh HMI Cabang Psp dapat disimpulkan tidak melalui Rapat Harian (Rahar) Pengurus Cabang.
"Banyak diantara kita pengurus tidak mengetahui aksi unjuk rasa tersebut. jadi saya dan rekan lainnya menyimpulkan aksi itu tanpa Rahar Pengurus Cabang,"ujar Perwira kepada suaraaktual.co ,Senin (16/9).
"Disamping itu selaku Sekretaris Perwira Siregar mengajak kepada HMI dan KAHMI untuk tetap Solid dan tidak terpecah bela apalagi sampai terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Karena sesungguhnya tidak ada pelecehan ataupun tindakan tidak menyenangkan kepada HMI dan KAHMI secara kelembagaan,"pungkasnya.
Sebelumnya bentrokan kedua kubu berawal ketika kedua kubu mahasiswa sama-sama melakukan aksi unjuk-rasa di kantor Bupati Tapsel. Aksi saling ejek antara mereka tidak bisa terelakkan seperti. Massa HMI menyebut Ampera dengan sebutan nasi bungkus, odong-odong. Sedangkan Ampera menyebut mahasiswa HMI pengkhianat dan penjilat. Aksi tersebut semakin memanas ketika salah seorang mahasiswa menyebut massa dari Ampera sebagai organisasi terlarang (PKI -Red).
Sebagaimana diketahui, sebelumnya massa Ampera berunjukrasa di depan kantor Bupati Tapsel, mendesak bupati mencopot Dirut RSUD Sipirok, Firdaus Batubara. Massa menilai oknum Dirut RSUD Sipirok telah memotong uang honor pegawai rumah sakit.
Selain itu, massa Ampera juga mendesak Kasatpol PP untuk bertanggungjawab atas prilaku sewenang-wenang pteugas Satppol PP yang telah menganiaya anggota Ampera dalam aksi massa pekan lalu di depan kantor Bupati.
Sementara dalam waktu bersamaan sekira pukul 12.00 WIB, massa HMI datang memberikan dukungan kepada Pemkab Tapsel, khususnya Sekda Tapsel Parulian Nasution yang juga sebagai Ketua KAHMI Tapsel untuk melanjutkan program-program pembangunan Tapsel.
Selain itu Massa HMI Cabang Psp mengatakan, HMI Psp mengecam oknum yang telah melecehakan HMI dan KAHMI, karena tidak ada alumni HMI yang sebagai penjahat.