APH di Geruduk, Aliansi GERAM Minta Kejari Labusel Panggil dan Periksa Dinas Pendidikan Rabu, 27/03/2024 | 17:07
Gerakan Revolusi Mahasiswa Labuhanbatu Raya (Geram) menggeruduk kantor Kejari Labuhanbatu selatan (Labusel).
SUARAAKTUAL.CO | LABUSEL, - Kembali Mahasiswa turun kejalan untuk menyuarakan persoalan dugaan indikasi kerugian Negara yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada hari Rabu di Depan Kantor Kejari Labuhanbatu selatan (27/03/2024) sekira pukul 10.00 Wib Gerakan Revolusi Mahasiswa Labuhanbatu Raya (Geram) menggeruduk kantor Kejari Labuhanbatu selatan (Labusel).
Dalam aksinya, pihaknya meminta kepada Kajari Labusel untuk segera memanggil dan memeriksa Kadis Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Selatan atas adanya dugaan indikasi - indikasi korupsi di tubuh Dinas Pendidikan yang di temukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Gerakan Revolusi Mahasiswa Labuhanbatu Raya (Geram) .
Adapun temuan indikasi indikasi yakni ada nya dugaan pengunduran hari atau tanggal ujian tengah semester yang sudah di tetap kan di dalam kelender pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tanggal 4 sampai tanggal 9 Maret 2024 di undur menjadi tanggal 22 sampai tanggal 28 Maret 2024 yang di ketahui dari ratusan sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) , Kabupaten Labuhanbatu Selatan .
Mengingat pengunduran hari tersebut , mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Geram menduga pihak dinas pendidikan sengaja mengundurkan waktu untuk menyusun rancangan - rancanagan untuk melakuakan korupsi dan selain itu mahasiswa juga mendengar adanya dugaan pengutipan anggaran yang begitu fantastis yang di lakukan pihak dinas pendidikan untuk penyusunan naskah soal ujian tengah semester SD dan SMP sebesar Rp.26 000 yang di bebankan dari dana bos dari setiap sekolah SD dan SMP Kabupaten Labuhanbatu Selatan .
Jepril sebagai korlap saat dimintai keterangan mengatakan" kami turun kejalan seperti ini bukan tanpa sebab, kami ingin penegakan hukum itu berjalan sebagaimana mestinya. Agar hal - hal seperti ini dapat dikontrol oleh penegak hukum yang ada, terkhusus Kejari Labuhanbatu Selatan Dan kami juga meminta Bapak Kejari Labuhanbatu Selatan untuk memanggil kadis pendidikan untuk di periksa atas dugaan tersebut , ungkapnya .
Di tambahnya lagi " kami sangat kecewa atas terjadi nya insiden pengahalangan yang di lakukan oleh pihak kepolisian Polres Labuhanbatu Selatan dan Satpol PP Kabupaten Labuhanbatu Selatan di pintu masuk pemerintahan kabupaten Labuhanbatu Selatan . Kami mau aksi damai di depan kantor Dinas Pendikan pak , jangan halangi kami , kami datang kemari untuk menyampaikan aspirasi ke depan kantor Dinas Pendidikan dan izin kami di polres Labuhanbatu Selatan itu bukan di depan pintu masuk utama , apalagi ketika kami orasi di depan kantor Kejari Labusel , kami sangat kecewa dengan pengamanan polres labusel , tak ada pengamana dari polres labuhanbatu Selatan yang datang untuk mengaman kan orasi kami , tutup nya .
Adapun tuntutan orasi dari aliansi Gerakan Revolusi Mahasiswa Labuhanbatau Raya ( Geram ) yakni ,
-Meminta bapak kejari labusel memanggil dan meriksa dinas pendidikan labusel yang di duga mengundurkan waktu ujian tengah semester ,
-Meminta bapak kejari labusel memeriksa kepala sekolah SD , SMP N1 Kota Pinang yang di duga dalam penyaluran dana bos terindikasi korulsi , meminta kepada kejari labusel untuk mengusut tuntas besaran anggaran ujian UTS SD , SMP yamg di ambil dari dana bos ,
-Meminta bapak kejari labusel memanggil dan memeriksa kepala sekolah SMP N 2 Kampung Rakyat yang di duga dalam penyaluran dana bos tahun 2023 , 2024 terindikasi melakukan korupsi.**